Surabaya Masuk Nominasi ASEAN Clean Tourist City
KIM Gundih -Surabaya Kota Pahlawan mendapatkan apresiasi positif dari tim penilai standar kota wisata bersih ASEAN (ASEAN Clean Tourist City). Tim dari Kementerian Pariwisata yang berjumlah empat orang itu datang ke Surabaya untuk melakukan penjurian. Mereka diterima Sekkota Surabaya Hendro Gunawan dan beberapa kepala dinas terkait di ruang sidang Sekda, Balai Kota Surabaya, Jumat (13/10).
Sebelumnya, tim juri sudah melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di Surabaya. Diantaranya ke taman flora, kampung lawas, kawasan Jembatan Merah dan Gundih beberapa spot pedestrian. Kota Surabaya memang menjadi satu dari tujuh kota di Indonesia yang masuk dalam nominasi ASEAN Clean Tourist City. Nantinya, dari tujuh kota tersebut akan dipilih satu kota mewakili Indonesia untuk dilombakan ke tingkat ASEAN.
Dari hasil pengamatan kami dan juga paparan yang ditayangkan (pemkot, Red) tadi,Surabaya ini sudah on the right track,” jelas ketua tim penilai lapangan, Mira Puspasari Gunawan dari konsultan Kementerian Pariwisata.
Mira menegaskan, dari beberapa kota yang telah mengirimkan dokumen, ada tujuh kota dinilai memenuhi syarat. Menurutnya, tim penilai selain fokus pada kawasan wisata di masing-masing kota, juga akan melihat kebersihan kota secara paripurna. “Kami coba melihat kebersihan yang paripurna.
Bukan hanya yang terlihat seperti tidak ada sampah. Tapi kami juga memperhatikan sampah suara, penciuman. Jadi, selain enak dilihat, juga didengar, dicium dan cita rasa yang sehat,” katanya Mira.
Khusus untuk Surabaya, dinilai sudah on the right track. Dia mencontohkan jalan-jalan utama yang sudah asri dengan banyak pohonserta jalur pedestrian yang rapi. Namun, dia juga memberikan beberapa catatan. Tujuannya, kata dia, agar poin yang sudah baik bisa lebih disempurnakan. “Sudah on the right track, hanya perlu dipantau. Semisal ada program mengembangkan kerja sama dengan stake holder. Bisa kerja sama dengan PHRI untuk kelola sampah di hotel.
Kami juga mengapresiasi upaya memberi ruang untuk UKM. Selain itu, di pusat-pusat strategis, perlu ada pusat informasi wisata yang bisa menjadi panduan,” sambung dia. Kota Surabaya menjadi nominasi bersama Semarang, Malang, Solo, Bandung, Buleleng, dan Banyuwangi, yang kemudian akan dipilih satu kota mewakili Indonesia untuk dilombakan ke tingkat ASEAN.(Red)
KIM Gundih -Surabaya Kota Pahlawan mendapatkan apresiasi positif dari tim penilai standar kota wisata bersih ASEAN (ASEAN Clean Tourist City). Tim dari Kementerian Pariwisata yang berjumlah empat orang itu datang ke Surabaya untuk melakukan penjurian. Mereka diterima Sekkota Surabaya Hendro Gunawan dan beberapa kepala dinas terkait di ruang sidang Sekda, Balai Kota Surabaya, Jumat (13/10).
Sebelumnya, tim juri sudah melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di Surabaya. Diantaranya ke taman flora, kampung lawas, kawasan Jembatan Merah dan Gundih beberapa spot pedestrian. Kota Surabaya memang menjadi satu dari tujuh kota di Indonesia yang masuk dalam nominasi ASEAN Clean Tourist City. Nantinya, dari tujuh kota tersebut akan dipilih satu kota mewakili Indonesia untuk dilombakan ke tingkat ASEAN.
Dari hasil pengamatan kami dan juga paparan yang ditayangkan (pemkot, Red) tadi,Surabaya ini sudah on the right track,” jelas ketua tim penilai lapangan, Mira Puspasari Gunawan dari konsultan Kementerian Pariwisata.
Mira menegaskan, dari beberapa kota yang telah mengirimkan dokumen, ada tujuh kota dinilai memenuhi syarat. Menurutnya, tim penilai selain fokus pada kawasan wisata di masing-masing kota, juga akan melihat kebersihan kota secara paripurna. “Kami coba melihat kebersihan yang paripurna.
Bukan hanya yang terlihat seperti tidak ada sampah. Tapi kami juga memperhatikan sampah suara, penciuman. Jadi, selain enak dilihat, juga didengar, dicium dan cita rasa yang sehat,” katanya Mira.
Khusus untuk Surabaya, dinilai sudah on the right track. Dia mencontohkan jalan-jalan utama yang sudah asri dengan banyak pohonserta jalur pedestrian yang rapi. Namun, dia juga memberikan beberapa catatan. Tujuannya, kata dia, agar poin yang sudah baik bisa lebih disempurnakan. “Sudah on the right track, hanya perlu dipantau. Semisal ada program mengembangkan kerja sama dengan stake holder. Bisa kerja sama dengan PHRI untuk kelola sampah di hotel.
Kami juga mengapresiasi upaya memberi ruang untuk UKM. Selain itu, di pusat-pusat strategis, perlu ada pusat informasi wisata yang bisa menjadi panduan,” sambung dia. Kota Surabaya menjadi nominasi bersama Semarang, Malang, Solo, Bandung, Buleleng, dan Banyuwangi, yang kemudian akan dipilih satu kota mewakili Indonesia untuk dilombakan ke tingkat ASEAN.(Red)
Post a Comment