5


    Bubutan, Ahad (24/11) dari niat jalan jalan sambil menikmati sajian es dawet dipilihlah pasar Blauran sebagai jujugan.



    Kesegaran terasa saat menikmati manis dan kesegaran es dawet diwaktu kondisi siang yang terik dan banyaknya pengunjung yang lalu lalang untuk sama sama menikmatinya,


      Tak hanya dawet, disekitar banyak juga sajian murah meriah yang tersedia di kedai kedai dalam pasar Blauran. Kue basah, kue kering, hingga apem dan kue kucur tersedia.


     Suasana berbeda pada lorong penjualan buku, peralatan sekolah hingga penjual emas. Adalah ibu Susi warga asem Rowo yang mengisahkan bagaimana keadaan penjualan barang dagangannya.


      Ibu dengan empat anak  ini harus memutar otak untuk mencukupi kehidupan sehari harinya dari yang sedianya hanya menjual buku saja menambah barang dagangannya dengan barang titipan lainnya.


      "Pasar Blauran sebenarnya tempat yang strategis dan dapat dijangkau banyak kendaraan umum, hanya pengelolaanya yang kami harapkan lebih ditingkatkan lagi pelayanannya sehingga pengunjung lebih nyaman dan betah dalam berbelanja" ungkap pedagang yang telah berdagang sejak 1984 ini.


       Perjalanan berlanjut ke jalan bubutan dimana salah satu makam pahlawan pergerakan nasional dikebumikan. Beliau adalah Dr Sutomo, pahlawan asal kota Nganjuk dan wafat di Surabaya dan merupakan pendiri Budi Utomo,


      Rombongan disambut pengelola dan langsung diajak ke serambi berbentuk joglo untuk mengenal pahlawan yang bernama lain Soebroto dengan melihat foto foto sejarah yang terpajang diseputaran bangunan.


     Untuk mengenal beliau lebih jauh, pengelola mengajak kami ke museum yang berada dibelakang bangunan pendopo. Banyak barang berharga dan mengandung sejarah peninggalan beliau.



    Akhir perjalanan menuju belakang kawasan untuk berziarah kubur  dimana makam Dr Sutomo berada. (GP/KIM)

   

Post a Comment

 
Top