Surabaya, KIM Gundih
Buka Bersama Pemerintah Kota Surabaya Dengan Warga Eks Lokalisasi Tambak Asri Morokrembangan, Selasa (14/5) sore. Bertempat di area SD Bina Karya, Datang tepat setelah jam berbuka ibu Tri Rismaharini langsung meluncur ke panggung dan melakukan penyerahan secara simbolis bingkisan lebaran.
Tanpa banyak bicara ibu Tri Rismaharini hanya menyampaikan satu hal kepada warga bahwa beliau sudah bertemu dengan bapak Presiden dan membicarakan mengenai pembebasan lahan yang ditempati warga saat ini. Dalam acara ini dilakukan juga pemberian oleh-oleh dari ukm sekitar kepada ibu Tri Rismaharini sebagai ucapan terima kasih dan sebagai pembuktian bahwa warga eks lokalisasi pun bisa berkreasi untuk selalu berusaha mandiri dan berdikari.
Dalam perjalan balik menuju mobil Ibu Tri Rismaharini menyempatkan diri menjawab pertanyaan dari rekan-rekan media atas pernyataan beliau mengenai pembebasan lahan warga yang disampaikan ke Bapak Presiden. Beliau menjelaskan bahwa sebenarnya proses sertifikasi wilayah ini sudah mau selesai dikarenakan menteri BPN sendiri sudah tanda tangan, tapi tiba-tiba ada surat dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) yang mengklaim bahwa itu adalah aset tanahnya.
Tempo hari ibu Tri Rismaharini diundang bapak Presiden di Istana Bogor dengan para Bupati serta Walikota lainnya, dan ditanyakanlah apa yang beliau butuhkan, disaat itulah ibu Tri Rismaharini menyampaikan masalah tanah warga ini.
Disampaikan oleh beliau bahwa pada dasarnya luas tanah tersebut tidaklah terlalu luas, bisa dikatakan tidak sampai 20 hektar, tapi tanah tersebut diisi oleh ribuan KK. Hal itulah yang diharapkan ibu Tri Rismaharini untuk bisa dibantu oleh bapak Presiden. Menjawab permintaan tersebut bapak Presiden mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) karena menteri BPN sendiri sudah tidak ada masalah. Ibu Tri Rismaharini sendiri dalam waktu dekat juga akan secepatnya menghadap menteri PUPR yang membawahi BBWS untuk menindak lanjuti jawaban dari bapak Presiden tersebut.
Melihat ruwetnya proses pengukuran yang nantinya akan dilakukan, ibu Tri Rismaharini sendiri tidak bisa menjanjikan bahwa tahun ini semua proses ini bisa diselesaikan. Banyak warga yang tidak mampu untuk membiayai pengurusan sertifikasi tersebut, namun beliau mengatakan bahwa plotingnya bisa tahun depan untuk sertifikasi massal yang tanpa bayar. Sertifikasi gratis itu sendiri pada dasarnya masih akan terus diperjuangkan dikarenakan kelengkapan dokumennya sendiri masih banyak yang kurang.
Menutup pembicara dengan rekan-rekan media ibu Tri Rismaharini menyampaikan road show buka bersama di eks lokalisasi terinspirasi dari penutupan eks lokalisasi yang juga beliau lakukan pada bulan ramadhan, dan beliau berharap semua warga di eks lokalisasi bisa berubah untuk menjadi lebih baik lagi. (fan/kim)
Buka Bersama Pemerintah Kota Surabaya Dengan Warga Eks Lokalisasi Tambak Asri Morokrembangan, Selasa (14/5) sore. Bertempat di area SD Bina Karya, Datang tepat setelah jam berbuka ibu Tri Rismaharini langsung meluncur ke panggung dan melakukan penyerahan secara simbolis bingkisan lebaran.
Tanpa banyak bicara ibu Tri Rismaharini hanya menyampaikan satu hal kepada warga bahwa beliau sudah bertemu dengan bapak Presiden dan membicarakan mengenai pembebasan lahan yang ditempati warga saat ini. Dalam acara ini dilakukan juga pemberian oleh-oleh dari ukm sekitar kepada ibu Tri Rismaharini sebagai ucapan terima kasih dan sebagai pembuktian bahwa warga eks lokalisasi pun bisa berkreasi untuk selalu berusaha mandiri dan berdikari.
Dalam perjalan balik menuju mobil Ibu Tri Rismaharini menyempatkan diri menjawab pertanyaan dari rekan-rekan media atas pernyataan beliau mengenai pembebasan lahan warga yang disampaikan ke Bapak Presiden. Beliau menjelaskan bahwa sebenarnya proses sertifikasi wilayah ini sudah mau selesai dikarenakan menteri BPN sendiri sudah tanda tangan, tapi tiba-tiba ada surat dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) yang mengklaim bahwa itu adalah aset tanahnya.
Tempo hari ibu Tri Rismaharini diundang bapak Presiden di Istana Bogor dengan para Bupati serta Walikota lainnya, dan ditanyakanlah apa yang beliau butuhkan, disaat itulah ibu Tri Rismaharini menyampaikan masalah tanah warga ini.
Disampaikan oleh beliau bahwa pada dasarnya luas tanah tersebut tidaklah terlalu luas, bisa dikatakan tidak sampai 20 hektar, tapi tanah tersebut diisi oleh ribuan KK. Hal itulah yang diharapkan ibu Tri Rismaharini untuk bisa dibantu oleh bapak Presiden. Menjawab permintaan tersebut bapak Presiden mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) karena menteri BPN sendiri sudah tidak ada masalah. Ibu Tri Rismaharini sendiri dalam waktu dekat juga akan secepatnya menghadap menteri PUPR yang membawahi BBWS untuk menindak lanjuti jawaban dari bapak Presiden tersebut.
Melihat ruwetnya proses pengukuran yang nantinya akan dilakukan, ibu Tri Rismaharini sendiri tidak bisa menjanjikan bahwa tahun ini semua proses ini bisa diselesaikan. Banyak warga yang tidak mampu untuk membiayai pengurusan sertifikasi tersebut, namun beliau mengatakan bahwa plotingnya bisa tahun depan untuk sertifikasi massal yang tanpa bayar. Sertifikasi gratis itu sendiri pada dasarnya masih akan terus diperjuangkan dikarenakan kelengkapan dokumennya sendiri masih banyak yang kurang.
Menutup pembicara dengan rekan-rekan media ibu Tri Rismaharini menyampaikan road show buka bersama di eks lokalisasi terinspirasi dari penutupan eks lokalisasi yang juga beliau lakukan pada bulan ramadhan, dan beliau berharap semua warga di eks lokalisasi bisa berubah untuk menjadi lebih baik lagi. (fan/kim)
Post a Comment